"Takut dan Malu"
Mendiamkan Lisan karena takut dan malu di hadapan orang Lain adalah semboyan ketertinggalan. la mematikan yang hidup dan membatasi kemajuan.
Kalau setiap pertemuan belajar kita malu atau takut bertanya atau mengungkapkan pendapat, kita akan stagnan dalam belajar, Hal ini akan menjadi kebiasaan yang sulit untuk diubah. Oleh karena itu, teruslah berlatih Awalnya memang begitu, tetapi kalau kita memulainy insya Allah kebiasaan takut dan malu akan hilang Meskipun ada keringat dingin saat bertanya, lanjutkan kawan kawan insyaa Allah akan terbiasa juga kok.
Kata Mario Teguh, "Akan sebesar apakah Anda jika tidak terhalangi oleh rasa takut yang tidak berdasar, rasa ragu karena prasangka buruk, atau oleh rasa malu-malu?"
Katakan pada diri, "Jangan memalukan! Jangan pula menakut-nakuti!" Ucapkan berulang-ulang. Tekadkan untuk menghilangkannya. Yakini diri bahwa Anda pasti bisa. Awali dengan malu, akhiri dengan selalu dan maju. Jangan membuat malu. Yang tidak menjawab pertanyaan guru karena takut ditertawai, itu hanya menakut-nakuti diri sendiri,
Bedakanlah malu dengan memalukan. Bedakan takut dengan menakuti. Malulah kepada Tuhan jika yang kita perbuat tidak sejalan dengan yang diperintahkan Nya Takutlah kepada Tuhan jika yang kita lakukan adalah Malu dan takut saat Anda mendekati yang haram
Malu dan takut kepada Allah adalah tanda keimanan. Imam Syafi'i berkata, "Demi Allah, tidak ada kebaikan dalam hidup di dunia apabila rasa malu telah tiada.
#DAKSOS_PD. IPPI_KABBAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar